Pengikut

SELAMATKAN ORANG HUTAN DARI KEPUNAHANNYA

5/26/2009 01:40:00 AM / di tulis dengan hati oleh oki mauulana putra /




Populasi orang utan atau kera (Aeps) di Kalimantan Tengah (Kalteng) diduga semakin menurun dan langka. Salah satu penyebabnya, jenis primata ini sangat jarang melahirkan anak.
Menurut informasi yang diperoleh Kapos, dari Orang Utan Foundation International (OFI) Pangkalan Bun, jumlah primata jenis ini diprediksi semakin langka. Selain karena faktor lingkungan, kelangkaan tersebut juga disebabkan rendahnya kemampuan reproduksi dikalangan betina.
Menurut Bidang Pemetaan OFI Robert, belum diketahui pasti apa penyebab utama lambannya perkembangan populasi jenis primata ini. “Orang utan ini melahirkan anak hanya sekali dalam delapan tahun, dan ini merupakan kebiasaan mereka, meskipun mereka lebih sering lagi melakukan perkawinan, tetap saja tidak bunting, mungkin program keluarga berencana di kalangan orang utan ini sangat berhasil,”.
Menurut informasi, dari 13 spesies primata yang ada di Indonesia, sembilan diantaranya terdapat di lokasi Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Kobar. Secara umum hewan primata ini diklasifikasikan dalam dua kelompok besar berdasarkan bentuk tubuhnya, yakni jenis yang tidak berekor sebangsa orang utan (Aeps) serta jenis primata yang memiliki ekor sebangsa monyet (monkey).

Dari segi makanan, antara orang utan dengan monyet hampir tidak ada perbedaan. Umumnya kedua kelompok ini mengkonsumsi buah dan daun-daunan.

Untuk masalah populasi, jenis monyet-monyetan seperti beruk, lutung dan monyet biasa, sangat berbeda dengan orang utan. Primata berekor ini populasinya sangat cepat. Jenis monyet ini bisa melahirkan anak sekali dalam setahun. Akibatnya populasinya sangat cepat bertambah.

Gaya hidup kedua jenis primata ini pun berbeda. monyet umumnya hidup berkelompok dan sering kawin. Sementara jenis orang utan lebih senang hidup menyendiri, sehingga tidak heran jika orang utan ini jarang kawin dan bunting karena kurang pergaulan.

Hingga 5000 ekor orang hutan terancam punah.orangutan yang diyakini akan tinggal di gunung-gunung kapur di provinsi Kalimantan Timur pada bulan Desember setelah surveyors ditemukan 219 Orangutan

Populasi orangutan liar di Sumatera diperkirakan sejumlah 7.300[2]. Di DAS Batang Toru 380 ekor dengan kepadatan pupulasi sekitar 0,47 sampai 0,82 ekor per kilometer persegi. Populasi orangutan Sumatera (Pongo abelii lesson) kini diperkirakan 7.500 ekor. Padahal pada era 1990 an, diperkirakan 200.000 ekor.

0 commet nyo.,.,:

Posting Komentar

komentar blog ini baik untuk kesehatan lon.,.,.,!!!!!!!!!!!!!!!!!!